Asuransi Syariah Tumbuh, Tapi Inflasi Medis Jadi Batu Sandungan
Tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih tergolong rendah, hanya mencapai 2,8% per September 2024. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia (4,8%), Jepang (7,1%), dan Singapura (11,4%), meskipun risiko finansial dan kesehatan masyarakat kian meningkat.
Namun, dengan jumlah penduduk muslim yang mencapai 245 juta jiwa, Indonesia memiliki posisi strategis dalam pengembangan asuransi berbasis syariah. Direktur Prudential Syariah, Herwin Bustaman, menyebut tren positif mulai terlihat dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlindungan syariah.
“Prudential Syariah optimis melihat tren positif minat produk asuransi berbasis syariah di Indonesia. Hal ini menunjukkan semakin tingginya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan layanan keuangan berbasis syariah,” ujar Herwin dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Bawa Update Soal Asuransi MBG, Bos OJK : Ada Peluang Libatkan Swasta
Pertumbuhan industri asuransi jiwa syariah turut tercermin dalam laporan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Pada 2024, pendapatan kontribusi industri ini meningkat 11% menjadi Rp22,1 triliun, dengan total aset mencapai Rp32,3 triliun.
Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memperkuat optimisme ini. Indeks literasi keuangan syariah naik menjadi 43,4%, sementara indeks inklusi keuangan syariah mencapai 13,41%, menunjukkan kenaikan signifikan dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: 73% Anak Muda Butuh Asuransi, Prudential Siap Menjemput Bola
Meski peluang terbuka lebar, industri masih menghadapi tantangan serius dari sisi inflasi medis. Herwin mengingatkan bahwa tingginya inflasi medis dapat meningkatkan beban finansial masyarakat.
“Meskipun demikian, inflasi medis Indonesia masih lebih tinggi, sehingga dapat berdampak pada meningkatnya beban finansial masyarakat ke depannya,” ungkapnya.
Inflasi medis Indonesia diperkirakan mencapai 19% pada 2025, jauh di atas rata-rata inflasi umum sebesar 2,6%. Untuk menjawab tantangan ini, Prudential Syariah mengadopsi strategi inovasi dan kolaborasi. Perusahaan telah meluncurkan produk baru seperti PRUWell Medical Syariah dan PRUSehat Syariah serta memperluas jangkauan distribusi lewat kemitraan dengan perbankan syariah.
(责任编辑:热点)
- ·Kapolri Mutasi Sejumlah Perwira Tinggi, Irjen Achmad Kartiko Jabat Kapolda Aceh
- ·Polri Usut Pengedit Meme Stupa Borobudur Berwajah Mirip Presiden Jokowi, Ingatkan UU ITE
- ·Segera Panggil Roy Suryo Perkara Meme Stupa Borobudur, Polisi: Laporan Telah Memenuhi Unsur Pidana
- ·Jokowi Pastikan Pilkada 2024 akan Digelar Sesuai Jadwal
- ·Kronologi Anggota DPRD Tangsel Pukul Wasit Dalam Turnamen Pakujaya Cup
- ·Polri Usut Pengedit Meme Stupa Borobudur Berwajah Mirip Presiden Jokowi, Ingatkan UU ITE
- ·Gerai Mie Gacoan di Serpong Disegel, Satpol PP Tangsel: Tak Ada Izin
- ·Impor Timah China dari RI Meledak, Ternyata Gegara Ini!
- ·Honda Tak Mau FOMO Bikin Mobil Listrik, 'Cuma Menyumbang 20 Persen'
- ·Impor Timah China dari RI Meledak, Ternyata Gegara Ini!
- ·Durian dengan Daging Berwarna Busuk Keabuan Lebih Enak, Apa Benar?
- ·Periode Idul Fitri 2024: Terjadi 277 Gempa, 33 Titik Tanah Longsor, Gunung Ruang Berstatus Awas
- ·Profil Kombes Trunoyudo, Kabid Humas Polda Metro Jaya yang Baru, Gantikan Endra Zulpan
- ·Demi Kandang dan Pakan Lebih Berkualitas, DPRD DKI Ingin Ragunan Direvitalisasi Total
- ·COO Toyota Sudah Bertemu Orang Istana, Ngomong: Pindahkan Pabrik
- ·Rahmat Effendi Didakwa Terima Setoran Rp 7,1 M dari Bawahannya
- ·Jelang HUT PDIP ke
- ·FOTO: Remaja Rusia Keranjingan Quadrobics, Olahraga Meniru Gerak Hewan
- ·Belasan Kali Beraksi, Jambret HP di Kebon Jeruk Keranjingan Judi Slot
- ·Hari Kartini 21 April 2024 Tanggal Merah atau Tidak? Ini Jawabannya